Search This Blog

2016-05-29

Tafsir Surah AlHajj 39-40 - Menolong Agama Allah

Tafsir Dan Asbabun Nuzul Surah Al-Hajj Ayat 39-40 Mengenai Menolong Allah Dalam Menegakkan Agama Islam

Tafsir Surah Al Hajj 39 Departemen Agama Republik Indonesia


أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,(QS. 22:39)

Ayat ini membolehkan orang-orang yang beriman memerangi orang-orang kafir. jika mereka telah berbuat aniaya di muka bumi, menganiaya manusia, berbuat sewenang-wenang dan menentang agama Allah, dan orang-orang yang beriman telah teraniaya oleh mereka.


Sejak Nabi Muhammad saw menyampaikan risalahnya dan melakukan dakwahnya kepada orang-orang Quraisy, maka sejak itu pula sikap mereka berubah terhadap Nabi dan para sahabat. Semula mereka menganggap Muhammad sebagai seorang kepercayaan, orang yang adil yang dapat menyelesaikan perkara-perkara yang terjadi di antara mereka. Tetapi setelah Nabi Muhammad saw menyampaikan risalahnya, mereka lalu mengancam, menyakiti dan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan Nabi saw dan para sahabat dan sebagainya. Pernah juga mereka melempari Nabi dengan kotoran binatang menganiaya para sahabat, sehingga penderitaan yang dialami Nabi dan para sahabat hampir-hampir tidak tertahankan lagi. Para sahabat pernah mengadu hal itu kepada Nabi saw dan meminta kepada Rasulullah agar kepada mereka diberikan perintah untuk membalas tindakan-tindakan orang-orang kafir itu. Rasulullah berusaha menenangkan dan menyabarkan hati para sahabat, karena belum ada perintah dari Allah atau ayat yang diturunkan untuk mengadakan perlawanan dan mempertahankan diri. Semakin hari penderitaan itu dirasakan semakin berat dan untuk menghindarkan diri dari terjadinya bentrokan dengan orang-orang kafir, maka pernah beberapa kali kaum Muslimin melakukan hijrah, seperti hijrah ke Habsyah, ke Madinah dan akhirnya Rasulullah dan para sahabat bersama-sama hijrah ke Madinah.

Setelah kaum Muslimin hijrah ke Madinah, barulah turun ayat-ayat yang memerintahkan kaum Muslimin memerangi orang-orang yang berbuat aniaya dan berusaha menghancurkan agama Islam dan orang-orang yang beriman. Ayat ini adalah ayat yang pertama kali diturunkan yang berhubungan dengan perintah berperang.

Berkata Dahhak, "Para sahabat minta izin kepada Rasulullah saw memerangi orang-orang kafir yang menyakiti mereka di Mekah, maka turunlah ayat 38 surat ini. Setelah hijrah ke Madinah maka turunlah ayat 39 ini, yang merupakan ayat Qital yang pertama kali diturunkan.

Dan dalam hadis disebutkan:

عن ابن عباس أنه قال لما أخرج النبي صلى الله عليه وسلم من مكة قال أبو بكر: اخرجوا نبيهم, إنا لله وإنا إليه راجعون ليهلكن القوم, فأنزل الله "أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله على نصرهم لقدير" قال أبو بكر: فعرفت أنه سيكون قتال.
Artinya:
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya ia berkata, "Tatkala diusir Rasulullah saw dari Mekah, Abu Bakar berkata, "Mereka telah mengusir Nabi mereka sesungguhnya kita kepunyaan Allah, sesungguhnya kita kembali kepada-Nya benar-benar hancurlah kaum itu". Maka Allah menurunkan ayat ini yang artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan Allah sesungguhnya adalah Maha Kuasa menolong mereka. Berkata Abu Bakar, "Maka tahulah aku sesungguhnya akan ada peperangan". (H.R. Ahmad, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah)

Ayat ini mengizinkan berperang dan ini diturunkan setelah Allah melarang orang-orang beriman berperang dalam waktu yang lama dan setelah Rasulullah berusaha beberapa kali menyebarkan dan menahan semangat orang-orang beriman menghadapi segala macam tindakan orang-orang kafir yang menyakitkan hati mereka. Karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa izin berperang itu diberikan kepada kaum Muslimin, jika perang itu merupakan satu-satunya jalan keluar bagi kesulitan yang tidak dapat diatasi lagi. Dengan perkataan yang lain: bahwa peperangan itu dibolehkan untuk mempertahankan diri dan untuk menegakkan dan membela kalimat Allah.

Sebenarnya Allah SWT Maha Kuasa membela dan memenangkan orang-orang yang beriman, tanpa melakukan sesuatu peperangan dan tanpa mengalami kesengsaraan dan penderitaan. Akan tetapi Allah SWT hendak menguji hati para hamba-Nya yang mukmin, sampai di mana ketabahan dan kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan-cobaan Allah, sampai di mana ketaatan dan kepatuhan mereka dalam melaksanakan perintah-perintah Allah. Betapa banyak orang yang semula dianggap baik imannya, tetapi setelah mengalami sedikit cobaan saja, mereka kembali menjadi kafir. Dengan adanya perintah jihad itu, maka ada kesempatan bagi orang-orang yang beriman untuk memperoleh balasan Allah yang paling besar. yaitu balasan yang disediakan bagi orang-orang yang mati syahid dalam mempertahankan agama Allah.


Tafsir Surah Al Hajj 39 Jalalain


(Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi) yaitu orang-orang Mukmin untuk berperang. Ayat ini adalah ayat pertama yang diturunkan sehubungan dengan masalah jihad (karena sesungguhnya mereka) (telah dianiaya) oleh orang-orang kafir. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka).



Tafsir Surah Al Hajj 40 Departemen Agama Republik Indonesia


الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:` Tuhan kami hanyalah Allah `. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,(QS. 22:40)

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan keadaan orang-orang yang diizinkan berperang itu. Orang-orang musyrik Mekah telah melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan terhadap kaum Muslimin. Mereka disiksa. dianiaya, disakiti dan sebagainya, bukanlah karena sesuatu kesalahan atau kejahatan yang telah mereka perbuat, tetapi semata-mata karena mereka telah berkeyakinan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah, selain Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka tidak mempercayai lagi kepercayaan nenek moyang mereka. Mereka telah berserah diri kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan mereka telah menjadi orang-orang muslim.

Tindakan orang musyrik Mekah terhadap kaum Muslimin itu diterangkan dalam firman Allah SWT:

يخرجون الرسول وإياكم إن تؤمنوا بالله ربكم
Artinya:
"....mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu..... (Q.S. Al Mumtahanah: 1)

Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami Nabi dan para sahabat karena mereka beriman kepada Allah itu, telah dialami pula oleh para Rasul dan umatnya yang telah diutus dahulu. Allah berfirman:

وقال الذين كفروا لرسولهم لنخرجنكم من أرضنا أو لتعودن في ملتنا
Artinya:
"Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka, "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami, atau kamu kembali kepada agama kami" (Q.S. Ibrahim: 13)

Mereka yang diizinkan berperang itu telah diusir oleh kaum musyrikin dari kampung halaman mereka, telah disiksa dan disakiti tanpa alasan yang benar.

Sketsa Wallpaper Pejuang Islam
Karena itu, saandainya perbuatan kaum musyrik itu dibiarkan, tentulah kelaliman mereka semakin bertambah, semakin lama mereka bertambah gila kekuasaan, mereka akan menghancurkan biara-biara,, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat dan mesjid-masjid yang di dalamnya disebut dan diagungkan nama Allah. Karena itu Allah mensyariatkan dalam agama-Nya agar tiap-tiap orang yang beriman yang dihalangi menyembah Tuhannya itu membela agamanya, berperang di jalan Allah, mereka membela kebenaran, menolak kebatilan dan kelaliman.

Pada hakikatnya perang yang terjadi itu adalah perang antara yang hak dan yang batil, perang antar orang yang telah mendapat petunjuk dari Allah dengan orang yang mengingkari petunjuk itu. Perang yang seperti itu adalah peperangan yang tujuannya untuk membina kehidupan manusia, yaitu kehidupan dunia yang sejahtera yang diridai Allah dan kehidupan ukhrawi yang bahagia dan abadi.

Ayat ini juga mengisyaratkan agar setiap kelompok itu hidup kaum muslim dan mempunyai sebuah mesjid yang didirikan oleh para anggota kelompok itu. Di dalam mesjid tersebut diagungkan asma Allah, dilaksanakan salat berjemaah setiap waktu, diperbincangkan hidup dan kehidupan kaum Muslimin, dijadikan mesjid itu tempat berkumpul dan tempat bermusyawarah.

Pada ayat ini Allah SWT menguatkan perintah berperang pada ayat di atas, dengan memberikan perintah dan memberikan janji. Yang diperintahkan Allah adalah agar kaum Muslimin menolong dan membela agama Allah, berjihad dan melaksanakan perintah Allah. Yang dijanjikan, ialah barang siapa yang menolong agama Allah, ia berhak mendapat pertolongan Allah, berupa kemenangan dan pahala di akhirat nanti.

Allah SWT berfirman:

وكان حقا علينا نصر المؤمنين
Artinya:
Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (Q.S. Ar Rum: 47)
Janji Allah itu pasti ditepatinya, karena Dia Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Allah berfirman:

يا أيها الذين آمنوا إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامكم
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Q.S. Muhammad: 7)

Pada permulaan ayat di atas Allah SWT menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang beriman, kemudian pada akhir ayat Allah menegaskan lagi bahwa kemenangan itu pasti diperoleh orang-orang beriman, seakan-akan dengan janji kemenangan itu pada permulaanya kaum Muslimin belum meyakini kebenaran janji itu, sehingga perlu dikuatkan oleh pernyataan kedua. Sebetulnya bukanlah maksudnya demikian, tetapi maksudnya ialah untuk menenangkan dan menentramkan hati, mengokohkan pendirian pada saat kaum Muslimin sedang mendapat cobaan dari Allah.

Pada akhir ayat Allah SWT menerangkan bahwa menepati janji yang telah dijanjikan-Nya kepada orang-orang yang beriman itu adalah mudah bagi-Nya, karena Dia Maha Kuasa melakukan segala sesuatu dan tidak seorangpun yang dapat menghalangi terjadinya sesuatu kehendak-Nya. Allah berfirman:

ولقد سبقت كلمتنا لعبادنا المرسلين إنهم لهم المنصورون وإن جندنا لهم الغالبون
Artinya:
Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba kami yang menjadi Rasul (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang. (Q.S. As Saffat: 171-173)


Tafsir Surah Al Hajj 40 Jalalain



Mereka adalah (orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar) di dalam pengusiran itu; mereka sekali-kali tidak diusir (melainkan karena mereka berkata) disebabkan perkataan yang mereka ucapkan yaitu, ("Rabb kami hanyalah Allah") semata. Perkataan ini adalah perkataan yang hak dan benar, maka mengusir hanya dengan alasan karena mengucapkan perkataan itu adalah tidak dibenarkan. (Dan sekiranya Allah tiada menolak keganasan sebagian manusia) lafal Ba'dhahum menjadi Badal Ba'dh lafal An-Naas (dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan) dibaca Lahuddimat dengan memakai harakat Tasydid menunjukkan makna banyak, yakni telah banyak dirobohkan; sebagaimana dapat dibaca Takhfif yaitu Lahudimat (biara-biara) bagi para rahib (gereja-gereja) bagi orang-orang Nasrani (rumah-rumah ibadah) bagi orang-orang Yahudi; lafal shalawaat artinya tempat peribadatan menurut bahasa Ibrani (dan mesjid-mesjid) bagi kaum Muslimin (yang disebut di dalamnya) maksudnya di dalam tempat-tempat yang telah disebutkan tadi (nama Allah dengan banyak) sehingga ibadah menjadi terhenti karena robohnya tempat-tempat tersebut. (Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya) menolong agama-Nya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat) di atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Perkasa) pengaruh dan kekuasaan-Nya maha perkasa.

Pendapat Ulama Mengenai Tafsir Surah Al Hajj 40


Ath Thobari mengatakan bahwa makna dari "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya." Yaitu Allah swt pasti meonolong orang-orang yang berperang di jalan-Nya agar kalimat-Nya tinggi terhadap musuh-musuh-Nya. Maka makna pertolongan Allah kepada hamba-Nya adalah bantuan-Nya kepadanya sedangkan makna pertolongan hamba-Nya kepada Allah adalah jihad orang itu dijalan-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya." (Tafsir At Thobari juz XVII hal 651)

Al Qurthubi mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang menolong agama dan nabi-Nya. (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz XII hal 386)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © MUSLIM BLOG